Kamis, 08 April 2010

MAKALAH SISTEM PENGKODEAN DATA

MAKALAH
SISTEM PENGKODEAN DATA












DI SUSUN OLEH:
ISMI KUSWARDANI A 410 070 062
ENDAH RETNO WIJAYANTI A410 070 085
ENDAH TRI WINARSIH A410 070 098



PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010




Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka,tanda aritmetik dan tanda khusus lainyaKarakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapatdikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekanterlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal.Tujuan dari sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasidigital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa sistem komunikasi data dan dikenaloleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan kode ABCDIC.
Kode Tujuh Bit (ASCII)
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari InternationalStandard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII (AmericanStandard Code for Information Exchange). Kode ASCII seperi yang terlihat pada tabel 1 dibawah ini menyediakan 128 kombinasi. Dari 128 kombinasi tersebut, 22 kode diantaranyadigunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisahinformasi dan kendali pengiriman. Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling populer dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
Kendali Format
Kendali format (format control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untukmengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan. Adaenam karakter yang digunakan untuk melakukan kendali format yaitu :
• BS (Back Space). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkankursor satu posisi ke belakang.
• HOT (Horisontal Tabulation). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan ataumemindahkan kursor ke depan menuju tab berikutnya atau menghentikan posisi.
• LF (Line Feed). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursormenuju posisi karakter yang sesuai pada baris berikutnya.
• VT (Vertical Tabulation). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan ataumenampilkan kursor menuju rangkaian baris berikutnya.
• FF (Form Feed). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkankursor menuju posisi awal halaman, form atau layar berikutnya.
• CR (Carriage Return). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkankursor menuju pada posisi awal di baris yang sama.
Kendali Pengiriman
Kendali pengiriman ini digunakan untuk mengemas pesan ke dalam format yang dikenaldan untuk mengontrol aliran data dalam jaringan. Kendali pengiriman ini digunakan dalamprotokol-protokol yang berorientasi karakter. Protokol yang berorientasi karakter,menggunakan karakter-karakter khusus untuk membedakan segmen-segmen bingkai informasiyang berbeda-beda pada saat pengiriman. Pada protokol ini, semua pesan dikirim dalamsederetannya byte.
Beberapa karakter yang digunakan untuk kendali pengiriman antara lain adalah :
- SOH (Start of Heading)
Menunjukkan bagian awal heading yang berisikan alamat atau arah informasi
- STX (Start of Text)
Menunjukkan bagian awal teks dan bagian akhir heading
- ETX (End of Text)
Menunjukkan bagian akhir teks yang dimulai dengan karakter STX
- EOT (End of Transmision)
Menunjukkan selesainya transmisi dan kemungkinan mencakup atau teks lebih berikut dengan headingnya
- ENQ (Enquiry)
Menunjukkan permintaan tanggapan dari station yang berjauhan
- ACK (Acknowledgement)
Menunjukkan respon persetujuan kepada pengirim. Karakter ini dikirimkan oleh
penerima untuk menunjukkan respon positif pada pengirim
- NAK (Negative Acknowledgement)
Dikirimkan oleh penerima untuk menunjukkan respon negatif kepada pengirim
- SYN (Synchronous /IDLE)
Digunakan oleh sistem transmisi sinkron untuk mempercepat proses sinkronisasi
- ETB (End of Transmission Block)
Menunjukkan bagian akhir block data untuk keperluan komunikasi
Kendali Piranti
Kendali piranti (Device Control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untukmengendalikan piranti seperti mengendalikan operasi fisik dari setiap terminal. Contohimplementasinya adalah seperti menghidupkan atau mematikan tombol penggerak.Karakter-karakter yang dipakai untuk mengendalikan piranti-piranti tersebut antara lainadalah DC1, DC2, DC3 dan DC4. DC1 dan DC3 biasanya dipakai untuk mengendalikan alirandata dari terminal tak sinkron. DC1 untuk menghidupkan aliran dan DC3 untuk mematikanaliran data.
Pemisah Informasi
Pemisah informasi (Information Separator) digunakan untuk memisahkan informasi yang dikirim sehingga memudahkan perekaman dan penyimpanan data. Dari daftar kode ASCII pada tabel 1, terdapat empat karakter yang dikategorikan sebagai pemisah informasi.
Keempat karakter tersebut adalah :
• US (Unit Separator)
• RS (Record Separator)
• GS (Group Separator)
• FS (File Separator)






Berdasarkan pendapat Faisal Akib Sistem yang digunakan untuk mengkodekan karakter ada tiga. Yaitu:
1) ASCII
ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dikembangkan oleh ANSI (American National Standard Institute). Pada awalnya standar ini menggunakan 7 buah bit, karakter yang tersedia meliputi karakter kontrol, huruf (A-Z dan a-z), digit (0-9), dan sejumlah simbol seperti * dan +. Belakangan ASCII dikembangkan dengan menggunakan 8 buah bit dengan tambahan sejumlah simbol Yunani dan karakter grafis

2) EBCDIC
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan standar yang dibuat oleh IBM pada tahun 1950-an dan menggunakan 8 bit untuk setiap kode. Pertama kali digunakan pada IBM System/360. Standar ini diterapkan pada berbagai komputer mainframe.
3) Unicode
Unicode merupakan standar yang lebih baru. Pada standar ini sebuah karakter dinyatakan dengan 16 bit. Hasilnya standar ini dapat mencakup 65.536 karakter. Dengan cara seperti ini berbagai simbol dalam bahasa seperti Bahasa Arab dan Cina bisa ditampung.
Macam- macam kode:
1. Kode Baudot
Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode 6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII

2. Standard Code (Americank figure. for Information Interchange)
Didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter). Masing-masing yaitu 0-32 untuk karakter kontrol (unprintable) dan 32-127 untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam transmisi synkron tiga karakter terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir dan 1 bit paritas.

3. Kode 4 atau Kode 8
Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter.

4. Kode BCD (binary code desimal)
Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasi 64 karakter. Untuk asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.

5. Kode EBCID
Menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter.
Asynkron: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.


Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut.
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya ini sebagai media komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar